DPRD Bahas Lagi Investasi Di Lampia, Begini Progresnya Masing – Masing Perusahaan

Luwu Timur, Dailylutim.com – Kapan Investor Mewujudkan Investasinya Di Kawasan Industri Malili. Pertanyaan Ini Selalu Diutarakan Warga Luwu Timur Karena Sangat Tinggi Ekspektasi Mereka Terhadap Rencana Investasi Itu.

Hal Ini Pula Yang Membuat DPRD Luwu Timur Mengundang Lagi Empat Perusahaan Yang Ingin Berinvestasi Di Kawasan Tersebut Untuk Mengetahui Sejauh Mana Progresnya Dipaparkan Dalam Rapat Dengar Pendapat Lintas Komisi Yang Berlangsung Di Ruang Aspirasi. Senin ( 21/07/2025).

RDP Ini Sejatinya Bentuk Dukungan Politik Anggota Dewan Mendorong Agar Investasi Segera Diwujudkan Di Kawasan Industri Malili.
( KIMAL)

Empat Investor Yang Diundang Tersebut Masing – Masing PT Kawasan Industri Terpadu Luwu Timur (PT KITLT), PT Indonesia Huali Industry Park (PT IHIP), PT Luwu Timur Industrial Park (PT LTIP) Dan PT Malili Industrial Park (PT MIP).

RDP Ini Dipimpin Langsung Sarkawi A Hamid, Di Dampingi Muh.Nur Dan Sukasman Serta Anggota Dewan Lainnya. RDP Ini Bukan Pula Untuk Mendukung Investor Tertentu, Ini Murni Ingin Mengetahui Perkembangan Dan Kesiapan Empat Pemerakarsa Tersebut.

Menurut Sarkawi Rapat Dengar Pendapat Ini Untuk Mengetahui Sejauh Mana Progres Dari Empat Pemerakarsa Yang Ingin Berinvestasi Di KIMAL.

Perkembangan Ini Penting Diketahui Oleh Anggota Dewan Untuk Mendapatkan Gambaran Yang Mana Saja Perusahaan Yang Sudah Banyak Kemajuannya Dilapangan. Dan Apa Saja Kendala – Kendalanya Yang Mereka Hadapi.

Warga Luwu Timur Sangat Berharap KIMAL Ini Berfungsi, Karena Disana Menjanjikan Harapan Tentang Masa Depan. Disana Ada Pendapatan, Butuh Tenaga Kerja Dan Pertumbuhan Ekonomi Buat Daerah Luwu Timur.

” Untuk Diketahui Saat Ini Berdasarkan Data Jumlah Pengangguran Terbuka Luwu Timur Berkisar 9000 Sampai 10.000 Orang. Nah Sekarang Kita Bertanya Betulkah Jika Dari Empat Pemerakarsa Ini Jadi Berinvestasi Di KIMAL Membutuhkan 45 000 Tenaga Kerja Dengan Nilai Investasi Sebesar 200 Triliun. ” Inilah Yang Harus Dijelaskan, Ungkap Sarkawi.

Berdasarkan Data, PT KITLT Memiliki Lahan 2200 Hektar, PT IHIP 568 Hektar, PT MIP 375 Hektar Dan PT LTIP 5.691 Hektar. Kita Membutuhkan Penjelasan Sejauh Mana Progresnya.

Ismail Manejer Dari PT IHIP, Menjelaskan Lahannya Untuk Berinvestasi Itu Berada Di Desa Harapan, Seluas 500 Hektaran, Saat Ini Sudah Memiliki Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang ( KKPR ). Dan Saat Ini Kami Sedang Pengurusan Amdal, ” Proses Ini Akan Memakan Waktu Kurang Lebih 6 Bulan Karena Banyak Hal Yang Perlu Dipersiapkan, Karena Ini Kawasan Jadi Butuh Waktu Untuk Membuat Kajian Linkungan Supaya Tudak Menimbulkan Masalah Dikemudian Hari. “Ungkapnya.

Zakaria Direktur PT KITLT
menegaskan KITLT Sangat Siap Berinvestasi Di Luwu Timur Dengan Luas Lahan Yang Diajukan 2200 Hektar, Kendala Saat Ini Belum Ada Keadilan Pemda Lutim Dalam Memberikan Pelayanan Terhadap Pemrakarsa Yang Ingin Berinvestasi.

Zakaria Memjelaskan, Saat Ini PKKPR Sudah Diajukan Kembali Dan Insya Allah Dalam Waktu Dekat Sudah Ada Putusan Tentang Itu.
Kami Juga Sudah Memohon Ke Pihak Pemerintah Terkait Izin Ruang Laut, Melalui Entitas Perusahaan Yang Berbeda. Tetapi Terintegrasi Dalam Manajemen Kami Semua. Ini Sudah Berproses Dan Sudah Masuk Tahap Perampungan.

Kemajuan Kami Yang Lainnya Adalah Sudah Melakukan Sosialisasi Kemasyarakat, Dari Luas Lahan 2200 Lahan Yang Kami Ajukan, Sekitar 60 Persen Itu Sudah Dalam Penguasaan KITLT. Kemudian Ada Lahan Sekitar 1000 Hektar Lebih Milik Masyarakat Di Desa Harapan, Alhamdulillah Sekitar 400 Hektarnya Sudah Siap Kami Selesaikan Lewat Administrasi Legalnya.

” Itu Sudah Kami Sepakati Minggu Lalu Bersama Masyarakat. Mudah – Mudahan Ini Berjalan Lancar Maka Tahun Ini Juga Kami Sudah Melangkah Pada Tahap Pembebasan Lahan. Dan Di Tahun Ini Juga Kami Bisa Aksi Memulai Pembangunan Kawasan Industrinya. ” Ujarnya.

Abner Dari Manajemen MIP, Memjelaskan, Dirinya Mengulas Sedikit Kebelakang, Bahwa Pada Tanggal 13 Oktober 2022, Itu Sudah Terjadi MoU Antara Pemerintah Dengan PT MIP. Namun Pelaksanaanya Waktu Itu Belum Kami Lakukan Karena
Dalam Satu Point Adalah Ketika Dia Satu Tahun Tidak Ada Aktivitas Maka Dinyatakan Gugur.

Kenapa Kami Tidak Melanjuti Waktu Itu, Karena Ada Alasan Bahwa Dari Pemda Sendiri Belum Ada Sertifikasi Lahan Yang Jelas Diberikan Kepada Kami.

” Itu Alasan Utama Pak. ” Tandas Abner.

Dan Permasalahan Kedua Ada Permasalahan Di Internal Kami Tapi Sekarang Sudah Selesai. Dan Kami Datang Dengan Tingkat Keseriusan Yang Sangat Tinggi. ” Ungkapnya

Sekarang Izin Akan Kami Perpanjang Lagi Karena Sertifikasi Itu Sudah Tersedia, KPPR Sudah Tersedia, Amdal Sudah On Progres Sisa Revisi Terakhir Sebelum Terbit. ” Jadi Sekarang Pak Kami Sangat Serius Sisa Menunggu Izin Dari Pemkab Lutim. Itu Aja Terimakasih Pak. ” Kata Abner.

Tagfir, Mewakili PT LTIP, Jika Ditanya Sejauh Mana Kesiapannya Kami, Saya Menegaskan LTIP Juga Sangat Siap Berinvestasi. PKKPR Juga Sudah Kami Ajukan Kemarin Di 25 November 2022, Dan Akan Berakhir Di Desember 2025.
Untuk Perpanjangannya Kami Sudah Ajukan Kembali ” Mudah – Mudahan Agustus 2025 Nanti Ajukan Perpanjangannya. ” Kata Tagfir.

Luas Lokasi Yang Diajukan. Seluas 5.691 Hektar. Lahan Ini Sebahagian Lahan Dari PT Latunrung Dan Itu Sudah Ada Kesepakatan Kerjasamanya.Untuk Pembebasan Lahan Masyarakat Ini Sementara Kami Lakukan Sosialisasinya.

Mahading, .Anggota DPRD Fraksi PDIP Lutim, Mengatakan, Setelah Mendengar Semua Pemaparan Dari Para Pemerakarsa Ini Disimpulkan Semuanya Masih Berkutat Dalam Urusan Administrasi Perizinan. Terkendala Di Birokrat. Disisi Lain Ada Harapan Yang Cukup Besar Dari Warga Lutim Terhadap Investasi Di Industri Di Kawasan Kimal Ini.

Saran Saya, Bisakah Masing – Masing Pemerakarsa Ini Berkolaborasi Untuk Mewujudkan Investasinya Di Lampia. Sebab Jika Berbicara Luas Lahan Dan Anggaran Investasi Sekitar 200 Triliun Itu Nilai Yang Sangat Besar.

” Dari Pada Saling Mengklaim, Lebih Baik Berkolaborasi Saja, Karena Ekspektasi Publik Sangat Tinggi Dengan Rencana Investasi Ini,dan Jika Itu Tidak Menabrak Aturan Lebih Baik Dimudahkanlah Segala Urusannya Kawan – Kawan Yang Ingin Berinvestasi Ini. Kami Di DPRD Memastikan Siap Berkolaborasi Dan Akan Mendukung Secara Politik Terkait Investasi Ini. ” Kata Mahading.

Ambrosius, Juga Anggota DPRD Lutim Dari Frkasi PDIP, Mempertanyakan Apakah Betul Empat Perusahaan Ini Akan Menerima Tenaga Kerja Sebanyak 45000 Orang . Kemudian Perlu Juga Penjelasan Apakah Empat Perusahaan Ini Akan Bangun Smelter Atau Mengeruk Atau Seperti Apa Bentuk Investasinya. ” Ini Kita Belum Mendapatkan Penjelasannya. ” Kata Ambrosius.

Badawi, Anggota DPRD Fraksi Golkar. Mengatakan RDP Hari Ini Tujuannya Meminta Pemerintah Daerah Tidak Diskriminasi Terhadap Empat Investor Ini, Bukakan Ruang Seluas – Luasnya Bagi Investor Yang Ingin Berinvestasi Di Lutim. ” Dorong Semua Yang Memenuhi Syarat Keatas, Biar Yang Diatas Sana Yang Memutuskan. ” Kata Badawi.

Firman Legeslator Dari PKS, Menekankan Pemerintah Daerah Tidak Boleh Pilihkasih Dalam Memberikan Pelayanan Bagi Investor. Mereka Harus Mendapatkan Keadilan Dalam Pelayanan. ” Yang Jelas Hari Ini Warga Lampia Sudah Bertanya Kapan Rekrutan Tenaga Kerjanya Dimulai. Sementara Kantornya Empat Perusahaan Ini Juga Kita Tidak Tahu. Kata Firman.

21 Juli 2025 - (2 bulan yang lalu) - 431 view