- Loading...
Senin, 10 November 2025
Malili, Dailylutim.com – DPRD Luwu Timur Menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) Membahas Penanganan Pipa Bocor PT Vale Indonesia Di Kantor DPRD Luwu Timur, Desa Puncak Indah, Kecamatan Malili, Jumat (26/9/2025). Ketua DPRD Luwu Timur, Ober Datte, Memimpin Langsung RDP Tersebut. Ia Mengundang Perwakilan Pemerintah Daerah, Sejumlah OPD Terkait, Enam Kepala Desa Dari Wilayah Terdampak, Anggota DPRD, TNI, Polri, LSM Lingkar Tambang, Serta Tokoh Pemuda Setempat. Ober Datte Membuka Rapat Dan Memberikan Kesempatan Kepada Pihak PT Vale Untuk Memaparkan Proses Penanganan Serta Pemulihan Pipa Bocor. Head Of External Relations PT Vale, Endra Kusuma, Menegaskan Bahwa Pihaknya Menjalankan Pemulihan Dengan Prinsip Transparansi Dan Partisipasi. “Kami Hadir Untuk Mendengar Langsung Aspirasi Masyarakat Dan Memastikan Setiap Langkah Diambil Dengan Mempertimbangkan Aspek Sosial, Lingkungan, Dan Keberlanjutan. Pendekatan Ini Bukan Hanya Soal Menyelesaikan Dampak, Tapi Juga Membangun Kembali Kepercayaan Bersama,” Ujar Endra Usai RDP. Endra Menjelaskan Bahwa PT Vale Bersama Pemerintah Kabupaten Luwu Timur Menyusun Klasifikasi Dampak Yang Mencakup Sawah, Kebun, Empang, Ternak Unggas, Ternak Besar, Nelayan, Hingga Sumur Air. Ia Menegaskan Bahwa Klasifikasi Tersebut Terbagi Berdasarkan Tingkat Keparahan Rendah, Sedang, Hingga Tinggi, Sehingga Masyarakat Terdampak Menerima Penanganan Proporsional Sesuai Kondisi Di Lapangan. “Seluruh Tim Bekerja Maksimal Yang Didukung Penuh Oleh PT Vale, Didampingi Pemerintah Luwu Timur Dan Melibatkan Tim Ahli Independen, Termasuk Disaster Risk Reduction Centre (DRRC) Universitas Indonesia Di Bawah Pimpinan Prof. Fatma Lestari. Selama Tiga Minggu Terakhir, Pengambilan Sampel Air, Udara, Dan Tanah Dilakukan Secara Terbuka, Dicatat Waktu Dan Koordinatnya, Disegel Sesuai Standar, Dan Diuji Di Laboratorium Resmi,” Lanjut Endra. Sejumlah LSM Menyampaikan Aspirasi Berupa Kritik Dan Masukan. Jois, Salah Satu Perwakilan, Menegaskan Bahwa PT Vale Harus Menyampaikan Secara Jelas Dampak Yang Dialami Masyarakat Akibat Rembesan Minyak Dari Pipa Yang Bocor. Ia Menyebutkan Potensi Dampak Kesehatan Seperti Kanker Serta Dampak Lingkungan Seperti Tanaman Yang Tidak Tumbuh Dan Matinya Hewan-hewan. Jois Juga Mengkritik Hasil Uji Air Yang Sebelumnya Dirilis Oleh DRRC Universitas Indonesia. Ia Mengatakan, “Hasil Uji Air Itu Menyebutkan Bahwa Baku Mutu Air Berada Di Kelas Dua. Artinya, Air Tersebut Hanya Layak Untuk Pengairan Atau Budidaya Ikan, Tetapi Tidak Bisa Dikonsumsi Manusia. Seharusnya Baku Mutu Kelas Satu. Itu Yang Kami Katakan Sebagai Pembohongan Publik. Prof. Fatma Lestari, Kepala DRRC Universitas Indonesia, Menanggapi Secara Langsung Pernyataan Tersebut. Ia Menyatakan, “Ketika Mengambil Sampel, Menentukan Titik Yang Harus Diambil, Itu Saya Posisikan Hati Saya Dan Pikiran Saya Ada Di Posisi Saudara-saudara Semua. Saya Memposisikan Bagaimana Ketika Keluarga Saya Berada Di Posisi Bapak-ibu Sekalian. Saya Mengambil Sampel Dan Saya Cek Di Laboratorium, Alhamdulillah Hasil Uji Hingga 24 September 2025 Menunjukkan Kadar Merkuri (Hg) 0.0008 Mg/L Dan Chromium (Cr6+) 0.01 Mg/L—jauh Di Bawah Baku Mutu I. Hal Ini Menegaskan Bahwa Kualitas Air Dan Tanah Di Wilayah Terdampak Berada Dalam Batas Aman.” Prof. Fatma Menambahkan, “Kami Memahami Kekhawatiran Masyarakat. Karena Itu, Seluruh Pengambilan Sampel Dilakukan Terbuka, Terdokumentasi, Dan Hasilnya Berbasis Sains. Jika Masih Ada Keraguan, Kami Siap Mendampingi Agar Masyarakat Benar-benar Merasa Yakin Bahwa Pemulihan Dilakukan Secara Bertanggung Jawab.” Ia Juga Menjawab Kekhawatiran Terkait Potensi Penyakit Kanker. “Apa Yang Dikhawatirkan Bapak Jois Terkait Penyakit Kanker Itu Juga Kami Lakukan Analisisnya. Dan Hasilnya, Alhamdulillah Analisis Kami Juga Sampai Kelas Satu. Alhamdulillah, Kromium Heksavalen Adalah 0,05 Dan Hasil Dari Baku Mutu Yang Sudah Kami Lakukan Di Laboratorium Kami, Itu Hasilnya 0,001. Jadi Jauh Di Bawah Baku Mutu Kelas Satu. Bapak Ibu, Saya Tidak Ingin Dan Sama Sekali Tidak Ada Niatan Ingin Membohongi Publik. Saya Memposisikan Pikiran Saya, Hati Saya Dan Kaki Saya Berada Di Posisi Bapak Ibu Sekalian,” Papar Prof. Fatma.Prof. Fatma Menegaskan Bahwa Hasil Analisis Lebih Detail Siap Ia Serahkan Langsung Kepada Pemda Luwu Timur. “Kami Memastikan Tidak Ada Pencemaran Yang Dapat Membahayakan Masyarakat. Saya Dari Fakultas Kesehatan Masyarakat. Posisi Saya Berada Di Posisi Masyarakat Bapak Ibu Sekalian. Saya Tidak Ingin Ada Dampak Kesehatan Yang Membahayakan Masyarakat Di Situ. Hati Saya Berada Di Bapak Ibu Sekalian,” Tegasnya. Wakil Ketua DPRD Luwu Timur, Harisa Soharjo, Menanggapi Dengan Meminta Agar Hasil Uji Laboratorium Segera Diumumkan. Ia Mengatakan, “Saya Dengar Data-data Yang Disampaikan Ibu Prof. Fatma Itu Datanya Akurat. Air Bersih Berada Di Level Satu, Layak Minum. Nah Itu Segera Diumumkan. RDP Mengenai Penanganan Pipa Bocor PT Vale Indonesia Tersebut Belum Selesai, Diskors, Dan Akan Dilanjutkan Pada Kesempatan Berikutnya.
Fans
Fans
Fans
Fans
05 Nov 2025 454
31 Okt 2025 504
31 Okt 2025 548
31 Okt 2025 505